Teh (Camelia sinensis) adalah minuman yang mengandung kafein, sebuah infusi yang
dibuat dengan cara menyeduh daun, pucuk daun, atau tangkai daun yang
dikeringkan dari tanaman Camellia sinensis dengan air panas. Teh yang
berasal dari tanaman teh dibagi menjadi 4 kelompok: teh hitam, teh
oolong, teh hijau, dan teh putih.
Istilah "teh" juga
digunakan untuk minuman yang dibuat dari buah, rempah-rempah atau
tanaman obat lain yang diseduh, misalnya, teh rosehip, camomile,
krisan dan Jiaogulan. Teh yang tidak mengandung daun teh disebut teh
herbal.
Teh merupakan sumber alami kafein, teofilin dan
antioksidan dengan kadar lemak, karbohidrat atau protein mendekati nol
persen. Teh bila diminum terasa sedikit pahit yang merupakan
kenikmatan tersendiri dari teh.
Teh bunga dengan campuran
kuncup bunga melati yang disebut teh melati atau teh wangi melati
merupakan jenis teh yang paling populer di Indonesia. Konsumsi teh di
Indonesia sebesar 0,8 kilogram per kapita per tahun masih jauh di
bawah negara-negara lain di dunia, walaupun Indonesia merupakan negara
penghasil teh terbesar nomor lima di dunia.
Pada
umumnya, teh tumbuh di daerah tropis dengan ketinggian antara
200-2000 meter diatas permukaan laut. Suhu cuaca antara 14-25 derajat
celsius. Ketinggian tanaman dapat mencapai hingga 9 meter untuk Teh
Cina dan Teh Jawa, ada yang berkisar antara 12-20 meter tingginya
untuk tanaman Teh jenis Assamica.
Hingga saat ini, di seluruh dunia terdapat sekitar terdapat 1500 jenis teh yang berasal dari 25 negara.
Untuk
mempermudah pemetikan daun-daun teh, maka pohon teh selalu dijaga
pertumbuhannya, dengan cara selalu dipangkas sehingga ketinggannya
tidak lebih dari 1 meter. Dengan ketinggian ini, maka sangatlah mudah untuk memetik pucuk-pucuk daun muda yang baik.
Pengolahan Teh
Teh
dikelompokan berdasarkan cara pengolahan. Daun teh Camellia sinensis
segera layu dan mengalami oksidasi kalau tidak segera dikeringkan
setelah dipetik. Proses pengeringan membuat daun menjadi berwarna gelap,
karena terjadi pemecahan klorofil dan terlepasnya unsur tanin. Proses
selanjutnya berupa pemanasan basah dengan uap panas agar kandungan
air pada daun menguap dan proses oksidasi bisa dihentikan pada tahap
yang sudah ditentukan.
Pengolahan daun teh sering
disebut sebagai "fermentasi" walaupun sebenarnya penggunaan istilah ini
tidak tepat. Pemrosesan teh tidak menggunakan ragi dan tidak ada
etanol yang dihasilkan seperti layaknya proses fermentasi yang
sebenarnya. Pengolahan teh yang tidak benar memang bisa menyebabkan
teh ditumbuhi jamur yang mengakibatkan terjadinya proses fermentasi.
Teh yang sudah mengalami fermentasi dengan jamur harus dibuang, karena
mengandung unsur racun dan unsur bersifat karsinogenik.
Ramuan Teh
Sebagian
besar merek teh yang dijual di pasaran merupakan hasil ramuan ahli
teh yang membuat blend yang unik untuk merek tersebut dari berbagai
daun teh yang berbeda. Rasa enak dari teh berkualitas tinggi dan
berharga mahal biasanya bisa menutupi rasa teh yang berkualitas
rendah, sehingga kualitas teh bisa meningkat dan dapat dijual dengan
harga yang lebih pantas. Teh hasil ramuan juga menjaga agar rasa teh
yang dimiliki merek tertentu tetap stabil sepanjang masa.
Teh
melati dibuat dengan mencampur kuncup melati yang siap mekar. Sebelum
dicampur dengan kuncup melati, daun teh mengalami proses pelembaban
agar harum melati dapat menempel pada daun teh.
Sejarah Teh Di indonesia
Tanaman
teh pertama kali masuk ke Indonesia tahun 1684, berupa biji teh dari
Jepang yang dibawa oleh seorang Jerman bernama Andreas Cleyer, dan
ditanam sebagai tanaman hias di Jakarta.
Pada tahun 1694,
seorang pendeta bernama F. Valentijn melaporkan melihat perdu teh
muda berasal dari Cina tumbuh di Taman Istana Gubernur Jenderal
Champuys di Jakarta. Pada tahun 1826 tanaman teh berhasil ditanam
melengkapi Kebun Raya Bogor, dan pada tahun 1827 di Kebun Percobaan
Cisurupan, Garut, Jawa Barat.
Berhasilnya penanaman
percobaan skala besar di Wanayasa (Purwakarta) dan di Raung
(Banyuwangi) membuka jalan bagi Jacobus Isidorus Loudewijk Levian
Jacobson, seorang ahli teh, menaruh landasan bagi usaha perkebunan teh
di Jawa.
Pada tahun 1828 masa pemerintahan Gubernur Van
Den Bosh, Teh menjadi salah satu tanaman yang harus ditanam rakyat
melalui politik Tanam Paksa ( Culture Stelsel ).
Penyebaran Teh Di Dunia
Jalur Sutera
Selama
masa pemerintahan Dinasti Han, Tang, Soon dan Yuan, komoditas Teh
diperkenalkan ke dunia luar ( dari Cina ) melalui pertukaran kebudayaan
menyeberangi Asia Tengah menyelusuri benua Eropa sambil
memperdagangkan kain sutera (disebut Jalur Sutera).
East India Company
East
India Company atau Perusahaan Hindia Timur Britania yang didirikan
oleh Ratu Elizabeth I pada 31 Desember 1600 yang bertujuan untuk
memonopoli perdagangan di Hindia Timur. Pada tahun 1669, East India
Company mendapatkan lisensi dengan mendatangkan teh dari Cina ke
Inggris menggunakan kapal Elizabeth I. Monopoli perdagangan teh
dikuasainya sampai dengan tahun 1833.
Boston Tea Party
East
India Company pada tahun 1773 boleh berdagang Teh langsung dari Cina
ke Amerika dengan memotong jalur perdagangan dan perpajakan yang
merugikan eksportir Eropa dan importir Amerika. Sehingga mengakibatkan
marahnya penduduk Boston, dengan cara membuang seluruh peti yang
berisi komoditas Teh kedalam laut dikenal sebagai BOSTON TEA PARTY
yang berakibat pula tercetusnya revolusi Bangsa Amerika terhadap
penjajahan bangsa Inggris.
Negara Penghasil Teh
China,
India, Srilangka, Indonesia, Kenya, Malawi, Tanzania dan Zimbabwe
adalah negara-negara berkembang di Asia Selatan dan Afrika Timur yang
menghasilkan lebih dari 85% produksi dan ekspor teh dunia.
Tanaman teh juga tumbuh di Malaysia, Jepang, Rusia, Iran, Turki, Rwanda, Uganda, Zaire, Argentina, Brazil dan Papua New Guinea.
Negara Peminum Teh
Indonesia,
Marocco, Egypt, Syria, Pakistan, Iraq, Iran, Afganistan, Dubai, USA,
Canada, Poland, Germany, Russian, UK, China, Jepang, Taiwan, India,
Srilangka, dan Bangladesh adalah negara-negara yang sebagian
penduduknya adalah peminum teh.
Jenis Dan manfaat Teh
Teh
mengandung sejenis antioksidan yang bernama katekin. Pada daun teh
segar, kadar katekin bisa mencapai 30% dari berat kering. Teh hijau dan
teh putih mengandung katekin yang tinggi, sedangkan teh hitam
mengandung lebih sedikit katekin karena katekin hilang dalam proses
oksidasi. Teh juga mengandung kafein (sekitar 3% dari berat kering atau
sekitar 40 mg per cangkir), teofilin dan teobromin dalam jumlah
sedikit.
01. Teh Putih (White Tea)
Merupakan
jenis teh yang tidak mengalami proses fermentasi. Pada saat proses
pengeringan dan penguapan juga dilakukan sangat singkat. Teh Putih
diambil hanya dari daun teh pilihan yang dipetik dan dipanen sebelum
benar-benar mekar.
Disebut teh putih karena ketika
dipetik kuncup daunnya masih ditutupi seperti rambut putih yang halus.
Karena proses yang lebih singkat ini kandungan katekin pada teh putih
adalah yang tertinggi untuk menangkal radikal bebas lebih ampuh
dibanding teh lainnya serta berfungsi sebagai antioksidan dalam tubuh.
Teh putih terkenal sebagai dewa dewinya teh karena diambil dari kuncup
daun terbaik dari setiap pohonnya.
Teh yang dibuat dari
pucuk daun yang tidak mengalami proses oksidasi dan sewaktu belum
dipetik dilindungi dari sinar matahari untuk menghalangi pembentukan
klorofil. Teh putih diproduksi dalam jumlah lebih sedikit dibandingkan
teh jenis lain sehingga harga menjadi lebih mahal. Teh putih kurang
terkenal di luar Tiongkok, walaupun secara perlahan-lahan teh putih
dalam kemasan teh celup juga mulai populer.
02. Teh Hijau (Green Tea)
Teh
hijau adalah jenis teh yang juga tidak mengalami proses fermentasi
akan tetapi mengalami proses pengeringan dan penguapan daun yang
sedikit lebih lama dibandingkan teh putih.
Semua jenis
teh mengandung katekin, akan tetapi saat ini teh hijau lebih populer
karena kandungan katekinya lebih tinggi dibandingkan dengan teh hitam.
Sehingga teh hijau lebih dikenal sebagai jenis teh yang dapat
mencegah pertumbuhan penyakit kanker
Manfaat lain dari
teh hijau adalah untuk mencegah dan menurunkan tekanan darah tinggi,
menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL), resiko terkena stroke dan
menghaluskan kulit.
Daun teh yang dijadikan teh hijau
biasanya langsung diproses setelah dipetik. Setelah daun mengalami
oksidasi dalam jumlah minimal, proses oksidasi dihentikan dengan
pemanasan (cara tradisional Jepang dengan menggunakan uap atau cara
tradisional Tiongkok dengan menggongseng di atas wajan panas). Teh yang
sudah dikeringkan bisa dijual dalam bentuk lembaran daun teh atau
digulung rapat berbentuk seperti bola-bola kecil (teh yang disebut gun
powder).
03. Teh Oolong
Disebut
sebagai teh semi fermentasi. Nama oolong diambil dari sebuah nama
pria Cina yakni Wu Long atau Oolong. Pria ini menemukan teh oolong
secara tidak sengaja ketika daun teh yang dipetiknya ditinggalkan demi
mengejar seekor kijang. Ketika kembali, teh itu telah terfermentasi.
Legenda lain menyebutkan bahwa oolong dalam bahasa Cina berarti naga
hitam, karena daunnya mirip naga hitam kecil yang tiba-tiba terbangun
ketika diseduh.
Seperti halnya teh yang lain, Teh
oolong juga mempunyai khasiat sehat yang dapat membantu kinerja
pencernaan, mengobati sakit kepala. Bahkan pada penelitian modern
terhadap teh oolong menunjukkan bahwa teh ini efektif mengontrol kadar
kolesterol dan membantu menurunkan kadar gula.
Proses oksidasi dihentikan di tengah-tengah antara teh hijau dan teh hitam yang biasanya memakan waktu 2-3 hari.
04. Teh Hitam (Black Tea)
Adalah daun teh yang mengalami proses fermentasi paling lama sehingga warnanya sangat pekat dan aromanya paling kuat. Teh hitam merupakan jenis teh yang paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat di dunia (khususnya oleh bangsa Inggris). Teh Hitam lebih dipercaya memberikan banyak manfaat seperti : meningkatkan konsentrasi dan mencegah kantuk.
Daun
teh dibiarkan teroksidasi secara penuh sekitar 2 minggu hingga 1
bulan. Teh hitam merupakan jenis teh yang paling umum di Asia Selatan
(India, Sri Langka, Bangladesh) dan sebagian besar negara-negara di
Afrika seperti: Kenya, Burundi, Rwanda, Malawi dan Zimbabwe.
05. Teh Melati
Teh
melati atau disebut juga teh wangi, sangat populer di Indonesia,
yaitu Teh Hijau yang dicampur dengan bunga melati dan bunga gambir
sehingga menimbulkan aroma melati atau wangi yang khas. Menurut hasil riset bahwa Teh Melati dapat bermanfaat untuk menurunkan kadar kolesterol dan meyegarkan badan.
Teh
hijau atau teh hitam yang diproses atau dicampur dengan bunga. Teh
bunga yang paling populer adalah teh melati (H eung Pín dalam bahasa
Kantonis, Hua Chá dalam bahasa Tionghoa) yang merupakan campuran teh
hijau atau teh oolong yang dicampur bunga melati. Bunga-bunga lain yang
sering dijadikan campuran teh adalah mawar, seroja, leci dan seruni.
Macam Macam Kemasan Teh
01. Teh celup
Teh
dikemas dalam kantong kecil yang biasanya dibuat dari kertas dengan
tali. Teh celup sangat populer karena praktis untuk membuat teh, tapi
pencinta teh kelas berat biasanya tidak menyukai rasa teh celup.
02. Teh saring
Teh
dikemas dalam kantong kecil yang biasanya dibuat dari kertas tanpa
tali. Teh saring sangat populer karena praktis untuk membuat teh dalam
quantity banyak dan menghasilkan lebih pekat dibandingkan teh celup.
03. Teh seduh (daun teh)
Teh
dikemas dalam kaleng atau dibungkus dengan pembungkus dari plastik
atau kertas. Takaran teh dapat diatur sesuai dengan selera dan sering
dianggap tidak praktis. Saringan teh dipakai agar teh yang mengambang
tidak ikut terminum. Selain itu, teh juga bisa dimasukkan dalam kantong
teh sebelum diseduh. Mangkuk teh bertutup asal Tiongkok yang disebut
gaiwan dapat digunakan untuk menyaring daun teh sewaktu menuang teh ke
mangkuk teh yang lain.
04. Teh yang dipres
Teh
dipres agar padat untuk keperluan penyimpanan dan pematangan. Teh pu
erh dijual dalam bentuk padat dan diambil sedikit demi sedikit sewaktu
mau diminum. Teh yang sudah dipres mempunyai masa simpan yang lebih
lama dibandingkan daun teh biasa.
05. Teh stik
Teh dikemas di dalam stik dari lembaran aluminium tipis yang mempunyai lubang-lubang kecil yang berfungsi sebagai saringan teh.
05.Teh instan
Teh
berbentuk bubuk yang tinggal dilarutkan dalam air panas atau air
dingin. Pertama kali diciptakan pada tahun 1930-an tapi tidak diproduksi
hingga akhir tahun 1950-an. Teh instan ada yang mempunyai rasa
vanila, madu, buah-buahan atau dicampur susu bubuk.
(Sumber: Wikipedia dan Sosro)
Sekarang telah hadir Teh Herbal !!! Gabungan Teh Hijau dengan Aneka Macam Herbal/Rempah;
Kandungan : Teh Hijau dan Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi)
Khasiat : Menurunkan kadar gula darah dan mengatasi reumatik
Spesifikasi : 1 kotak isi 25 kantong @ 2 gram
Harga : Rp. 30.000
Untuk melihat jenis - jenis teh herbal lainnya dapat dilihat disini
Semua produk telah terdaftar di Badan POM dan dikemas secara hygenis dengan Aluminium Foil.
Hotline : Umar (085245226785) atau Aini (085228411955)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar