Jumat, 01 Februari 2013

Mengenal Varikokel dan Cara Pengobatannya



Varikokel adalah pembesaran abnormal pada pembuluh darah vena di kantung testis. Vena adalah pembuluh darah yang mengalirkan darah dari testis kembali ke jantung. Vena berisi katup yang menjaga darah mengalir dalam arah yang benar. Namun, bila katup ini bermasalah, aliran darah berbalik arah ke belakang dan berkumpul di vena, yang mengakibatkan vena membengkak. Ketika ini terjadi di kaki, terjadilah varises. Ketika terjadi di kantung testis, maka disebut dengan varikokel.

Varikokel terjadi pada 15% pria, dan ada yang mulai mengalaminya sejak pada masa pubertas. Selama pubertas, testis berkembang sangat cepat dan membutuhkan peningkatan pasokan darah. Pada umumnya, varikokel tidak menimbulkan gejala dan tidak terdeteksi selama bertahun-tahun. Baru ketika dilakukan pemeriksaan fisik, akan ditemukan benjolan di atas buah zakar yang bertambah besar dan tampak nyata ketika sedang mengejan. Paling sering ditemukan benjolan itu adanya di sebelah kiri buah zakar.

Beberapa gejala adanya varikokel dapat dirasakan setelah melakukan olahraga, atau setelah duduk atau berdiri dalam waktu lama, seperti :

·        Rasa nyeri di testis

·        Perasaan berat atau menyeret dalam kantung testis

·        Pelebaran pembuluh darah di kantung testis yang dapat diraba

·        Terasa adanya urat yang menonjol

·        Testis lebih kecil di sisi tempat pembuluh darah melebar



Varikokel dan Infertilitas

            Infertilitas didefinisikan apabila melakukan senggama secara teratur selama lebih dari satu tahun tanpa kontrasepsi, namun belum memiliki keturunan. WHO tahun 2010 mencatat sebanyak 25% dari pasutri tidak berhasil memiliki keturunan dalam kurun waktu setahun setelah menikah. Banyak penyebab infertilitas, baik dari perempuan maupun laki-laki. Salah satu faktor utama yang menyebabkan infertilitas pada pria adalah kondisi spermatozoa. Terkait spermatozoa misalnya, kasus azoospermia atau tidak ditemukan spermatozoa sama sekali  ditemukan dalam 10% kasus infertilitas pada pria. Kelainan spermatozoa dapat dipicu oleh adanya gangguan pada pembuluh vena di kantung testis seperti varikokel.

            Kasus varikokel  di dunia ditemukan sebanyak 1,08 – 4,5% terjadi pada pria sehat dan 11-22% pada pria dengan kondisi infertilitas. Bahkan data lain menyebutkan bahwa sekitar 40% dari pria yang infertil memiliki varikokel. Dan 80% dari pria dengan infertilitas sekunder (sudah punya anak pertama namun sulit punya anak berikutnya) juga memiliki varikokel. Darah yang menumpuk pada testis mengakibatkan suhu di area tersebut lebih panas. Pembentukan spermatozoa di testis terjadi pada suhu 2-4oC lebih rendah dari suhu tubuh. Dengan kondisi tersebut, maka dapat menyebabkan efek yang kurang baik terhadap pembentukan sperma, baik secara kualitas maupun kuantitas, serta menurunkan 3 parameter sperma (jumlah, motilitas/keaktifan, dan morfologi/bentuk sempurna), yang bisa mengakibatkan berkurangnya jumlah sperma (oligospermia), bahkan bisa terjadi tidak adanya produksi sperma (azoospermia).

Jika terjadi kasus pada suami yang menderita varikokel, biasanya dokter akan menyarankan untuk dilakukan operasi. Meskipun demikian prinsip operasi varikokel dilakukan jika telah mencapai stadium 3-4 yang ditandai dengan adanya keluhan nyeri dan rasa tidak nyaman yang mengganggu aktivitas serta ada tanda infertilitas. Operasi pada varikokel bertujuan untuk menormalkan temperatur testis. Maksudnya diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas sperma.

Terapi obat-obatan belum memberikan hasil yang memuaskan, karena hanya sebesar 15% angka keberhasilannya sedangkan terapi operasi memberikan angka keberhasilan 60-70%. Terdapat beberapa teknik operatif yang dapat dilakukan, yaitu teknik bedah konvensional, radiologis dengan embolisasi (pembendungan), laparaskopi dan bedah mikro. Dari semua teknik operasi tersebut, teknik bedah mikro memberikan hasil yang paling baik dengan efek samping minimal.

Jika Anda didiagnosis menderita varikokel, sebelum melakukan operasi, ada baiknya penderita melakukan analisa terhadap sperma serta derajat varikokel yang diderita. Tidak semua ahli kesuburan setuju bahwa operasi varikokel adalah satu-satunya solusi jitu untuk meningkatkan tingkat kehamilan. Adapula efek samping operasi varikokel seperti infeksi pasca operasi atau cedera pembuluh darah atau saraf di kantung testis. Beberapa herbal alami yang dapat membantu mengobati varikokel ialah tanaman purwoceng, daun sendok dan pegagan. Tanaman purwoceng memiliki khasiat membantu meningkatkan produksi hormon testosteron, sedangkan daun sendok dan pegagan berifat diuretik sehingga dapat melancarkan aliran darah pada kantong testis.
Kini telah hadir kapsul Purwoceng, Daun Sendok dan Pegagan/Centella dalam kemasan praktis, siap diminum sebgai obat tradisional mengatasi gangguan reproduksi pada pria. Harga satu paket Rp.150.000 dengan harga @ Rp. 50.000,-.  Hub. 085245226785 (Umar).





Tip Seputar Varikokel
Beberapa hal berikut amat disarankan untuk meminimalkan terjadinya varises pada pria yang bisa berlanjut pada gangguan kesuburan.
  • Hindari berendam di air panas terlalu sering karena air panas bisa mempengaruhi suhu di sekitar testis hingga merangsang terjadinya pelebaran pembuluh darah.
  • Mereka yang mempunyai riwayat varikokel dalam keluarga dianjurkan mengenakan pelindung, semisal celana khusus untuk pria.
  • Perbaiki pola makan dengan mengonsumsi makanan yang banyak mengandung antioksidan, seperti buah dan sayur.
  • Sedapat mungkin hindari paparan zat kimia, listrik dan radiasi secara terus-menerus.
  • Jangan kelewat sering menggunakan celana jins ataupun celana ketat
Sumber :


http://herbal-obat.blogspot.com/2011/03/tips-buat-varikel-atau-varikokel.html



1 komentar: