Rabu, 13 Juni 2012

Lhiforgin; Ramuan Pencegah Batu Ginjal

Bersyukurlah jika sampai saat ini Anda tidak bermasalah saat buang air kecil. Bersarangnya batu di ginjal sebagai salah satu sumber masalah sebaiknya memang dicegah. Beragam tanaman obat yang musah dijumpai di sekitar kita, bisa dimanfaatkan.

Siapa pun pasti tak ingin merasalah perih saat buang air kecil sebagai salah satu pertanda ada batu yang bersarang di ginjal. Kalau keadaan itu sudah terjadi, konsultasi ke dokter ahli sudah pasti harus segera dilakukan.

Keluhan dan gangguan saat buang air kecil sebenarnya bisa dicegah. Salah satunya dengan memanfaatkan beragam ramuan herba atau tanaman berkhasiat obat secara teratur. Saat ini banyak tanaman obat yang terbukti mampu mengurang atau setidaknya sebagai pelengkap pengobatan batu ginjal oleh dokter.

Berdasarkan beberapa penelitian atau uji klinis yang pernah dilakukan, beberapa tumbuhan diyakini bermanfaat sebagai solusi alami gangguan batu ginjal. Di antaranya daun tempuyung (Sonchus arvensis L), daun kunis kucing (Orthosiphom stamineus Benth), daun keji beling (Strobilanthus crispus B1), akar alang-alang (Imperata cylindrica), dan daun pegagan (Centella asiatica).

Fungsi ginjal sangat kompleks dan vital meliputi filtrasi, ekskresi, sekresi, dan hormonal, yang semuanya berlangsung secara simultan melalui mekanisme pengaturan sendiri (Homeostasis). Karena itu, jika ginjal terganggu, berarti masalah kesehatan yang serius tengah menghadang.

Sejak Mesir Kuno
Dr. Tunggul D. Situmorang, Dipl,/M.Med Si, Sp.PD-KGH, menjelaskan bahwa penyakit batu ginjal (urolitiasis) sudah dikenal sejak zaman Mesir Kuno. Namun, hingga kini penyebab persisnya belum dapat diketahui secara pasti.

Batu ginjal lazimnya terjadi karena pembentukan zat penyusun batu lebih banyak ketimbang yang dilarutkan. Itu terjadi karena adanya faktor yang menyebabkan kristalisasi dari zat-zat itu dan adanya kelainan yang menyebabkan kristal-kristal berkumpul menjadi satu.

Biasanya batu yang terdapat dalam saluran kemih berupa kalsium oksalat, kalsium fosfat, asam urat, atau campuran dari senyawa itu. Gejala penderita batu kandung kemih adalah adanya rangsang sakit pada waktu buang air seni, serta di dalam air seni terdapat batu halus, sehingga menimbulkan bercampurnya air seni dengan darah.

Hingga saat ini pengobatan konvensional untuk batu kandung kemih masih belum memuaskan. Jalan keluar dengan pembedahan maupun pemecahan batu menggunakan teknologi modern masih mahal. Karena itu, boleh saja memilih jalur alami dengan menggunakan beragam ramuan herbal.

Beberapa penelitian in vivo (di dalam tubuh hidup) maupun in vitro (di laboratorium) juga telah dilakukan terhadap beberapa tanaman obat yang memiliki manfaat peluruh air seni dan penghancur batu kandung kemih. Penelitian in vitro membuktikan, infus daun tempuyung dapat melarutkan kolesterol, kalsium okslat, dan asam urat ginjal (Widodo, 1987).

Penelitian lain, juga secara in vitro, dilakukan dengan merendam batu ginjal pada ekstrak tempuyung selama enam jam. Ternyata proses itu dapat melarutkan batu ginjal penderita yang diindentifikasi sebagai kalsium oksalat (H. Giri, 1988).

Sementara itu, penelitian Rusdeyti (1985) menunjukkan, infus daun tempuyung yang diberikan kepada kelinci jantan ternyata dapat meningkatkan pengeluaran air seni (efek diuretik). Infus ini juga dapat mencegah pembentukan batu kandung kemih buatan pada tikus (B. Wahjoedi, 1986).

Penelitian lain dilakukan terhadap 23 pasien penderita batu kandung kemih yang diberi ekstrak air daun kumis kucing. Hasilnya, 40 persen pasien mengalami penurunan ukuran batu kandung kemih sebesar 0,5 cm, dan 20 persen merasakan hilangnya sakit (Muangmun W., 1984).

Daun kumis kucing mengandung kalium, saponin, dan glikosida orthosiphon. Untuk diuretik, sebaiknya digunakan daun kumis kucing muda. Hal ini sejalam dengan hasil penelitian Harini NKDK (1989), yang meneliti efek diuretik daun kumis kucing muda dan tua.

Peluruh batu ginjal lainnya, keji beling, merupakan tanaman semak, tingginya dapat mencapai 1-2 m. Secara empiris, herbal ini digunakan untuk diuretik, disentri, wasir karena mengandung kalium dan silikat. Secara in vitro, infus daun keji beling terbukti dapat melarutkan batu saluran kemih (Murwoto, Yusuf M., 1981).

(Sumber: Senior)




Komposisi : Kumis Kucing, Sambiloto, dan Daun Pegagan
Khasiat : Membantu meluruhkan batu oksalat di ginjal dan saluran kemih
Spesifikasi : 30 kapsul @ 500 mg
Harga : Rp. 40.000

Hubungi :  Umar (085245226785) atau Aini (085228411955)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar