Rabu, 13 Juni 2012

Lhitension untuk Meringankan Tekanan Darah Tinggi

Orang sering mengira, sakit kepala di pagi hari, tegang leher, jantung berdebar, dan telinga berdengung adalah gejala hipertensi. Nyatanya penyakit ini biasa hadir tanpa tanda. Ia tak bisa disembuhkan, tetapi jika terkendali semua komplikasi dijamin tak bakal beraksi.

Tekanan darah sering meningkat terutama saat orang melakukan aktivitas berat seperti olahraga, merasa sangat bahagia, atau stres. Peningkatan tekanan dan percepatan sirkulasi ini normal karena aktivitas dan emosi butuh energi ekstra serta oksigen yang cukup untuk disalurkan ke pembuluh darah.

Setelah akivitas berkurang, tubuh serta mental akan rileks lagi. Tekanan darah pun kembali normal.
Yang tidak normal, bila tekanan darah naik dan untuk beberapa lama bertahan meski sudah rileks dan tidak beraktivitas lagi. Itulah keadaan yang disebut hipertensi. Menurut Dr. Antonia A. Lukito, Sp.JP, hipertensi tidak memperlihatkan tanda-tanda atau gejala di tingkat awal, sehingga sering disebut silent killer.
Hipertensi memang seringkali datang diam-diam, dan tahu-tahu sudah merenggut nyawa. Kalaupun tidak sefatal itu, pasien bisa terkena efek lanjut berupa stroke, gagal ginjal, atau serangan jantung.

Pada tahun 1995, Survei Kesehatan Rumah Tangga menunjukkan prevalensi hipertensi di Indonesia sudah mencapai 83 per 1.000 anggota rumah tangga. Wanita lebih banyak yang terkena ketimbang pria. Angka yang cukup tinggi bukan? Tentu saja angka ini akan terus bertambah.

Survei yang sama sebelumnya, tahun 1986, hipertensi disebutkan sebagai penyebab utama kematian pada penderita jantung koroner di Indonesia. Jumlah kasusnya 42,8 per 100.000 kematian.

Hipertensi yang sudah mencapai tahap lanjut, artinya sudah terjadi bertahun-tahun, bisa dirasakan gejalanya. Biasanya muncul sakit kepala, napas pendek, pandangan mata kabur, dan gangguan tidur.

Sebelum semua itu telanjur menyerang, cara yang paling tepat untuk mengetahui ada-tidaknya hipertensi yakni dengan mengukur tekanan darah. “Yang diukur itu tekanan pada pembuluh darah arteri yang mengalirkan darah ke seluruh tubuh,” tutur spesialis jantung dan pembuluh darah dari RS Siloam Gleneagles ini. Tekanan darah bisa diukur dengan sfigmomanometer air raksa atau alat pengukur elektronik.

Pada orang normal, tekanan darah sepanjang hari tidak selalu sama. Saat bangun, bekerja, waktu emosi meluap, sesudah makan atau sakit, tekanan darah bisa meningkat. Ketika tidur dan istirahat, tekanan darah akan turun. Karena itu, pengukuran tekanan darah perlu dijalankan berulang kali, bila curiga ada hipertensi.

Sekitar 90-95 persen penyebab hipertensi belum diketahui. Berbagai faktor diduga turut berperan sebagai penyebab hipertensi jenis primer, misalnya bertambahnya usia, stres, keturunan, dan insomnia.

Ada juga hipertensi yang bisa diketahui penyebabnya. Hipertensi jenis sekunder ini akibat gangguan pada pembuluh darah yang memasok darah ke ginjal (hipertensi renovaskular) maupun sel-sel ginjal sendiri (hipertensi renal). Gangguan itu seperti penyempitan arteri renal (stenosis), tumor ginjal, batu ginjal, luka di ginjal, dan glomerulonefritis.

Gangguan pada organ ini memicu pengiriman perintah lanjutan ke otak, yakni suplai lebih banyak darah. Akibatnya, otak bereaksi dengan meningkatkan tekanan darah. Padahal, peningkatan tekanan darah ini juga terjadi pada organ-organ lain yang tidak mengirim tanda.

Dalam hal ini otak dan ginjal yang berisiko tinggi mengalami kerusakan kalau tekanan darah meningkat. “Karena itu, bila hipertensi tidak segera dikoreksi akan menimbulkan masalah serius,” kata Dr. Antonia. Selain stroke, bila gangguan terjadi pada otak dan ginjal yang bisa muncul dalam bentuk gagal ginjal, bisa muncul penyakit jantung kongestif dan gagal jantung.

Jadi, pada dasarnya hipertensi primer bisa merusak dan memperparah rusaknya organ tubuh, atau sebaliknya, rusaknya organ tubuh bisa menyebabkan hipertensi (sekunder). @ Abdi Susanto, Tabloid Senior.


Komposisi : Daun Seledri, Bee Pollen, dan Bawang Putih
Khasiat : Membantu meringankan tekanan darah tinggi, stroke ringan, dan detoksifikasi racun
Spesifkasi : 30 kapsul @ 500 mg
Harga : Rp. 40.000
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar